-SePi Itu SaHabaT ku-

Setiap detik berlalu,

Menginjak waktu dan usiaku,

Mengubah angin yang semakin sayu bertiup,

Menghakis rasa yang terasa semakin tawar,

Membukit pilu menggunung senyap,

Awan semakin gelap berarak bagai tiada arah,

Matahari kadang hilang dibalik awan itu,

Seri malam semakin pudar bintang hadir beribu, sejuta sendunya,

Hangatnya malam semakin salju, sesalju kotak hatimu yang teguris luka,

Langkah semakin lemah nafas sesak terasa berat,

Semakin kutunggu cahaya itu, semakin jauh duduknya,

Semakin kutunggu suara itu semakin sepi,

Sepi walau terlalu dekat sehingga setiap helaian nafas kudengari nyata,

Hari ini dewasa ini mengajar aku,

Sepi itu indah, sepi itu sahabatku,

Sepi itu tamanku, taman ku bermain masa menunggu sinar,

Sepi itu terlalu setia mengiring luka menunggu cinta,

Sepi walau riuh ceritanya...

Sepi itu sahabatku, 

Sahabat yang tak pernah kupingin,

Sepi itu telah mengajar aku erti sabar dan erti menerima,

Sepi itu mengajar aku erti hidup, 

Mengajar tentang hakikat hidup yang kita tak punya,

Sepi itu sahabatku,

Mungkin sepi akan tinggalkan aku,

Atau mungkin aku yang akan tinggalkannya tanpa sempat kutemui cahaya ITU........